Ketahui Penyebab Ketidaksuburan Anda (Bag I)
Beberapa pasangan akan mulai merasakan sulitnya mendapatkan keturunan
setelah mencoba beberapa kali dan tidak berhasil. Apalagi sudah
melakukan tips-tips cepat hamil yang di sarankan.
Tidak sedikit pertanyaan-pertanyaan mulai bermunculan , “kenapa sih saya susah hamil?”, “bagaimana cara cepat hamil yang sudah terbukti?”, “Dia kok cepet banget hamilnya, padahal nikahnya baru kemarin?” dan pertanyaan lain yang semisalnya.
Kekhawatiran seperti ini sering muncul di tahun pertama setelah program hamil dilakukan. Penyebabnya harus segera dicari. Jika telah melewati 1 tahun lamanya namun belum juga mendapatkan anak, maka harus segera konsultasi ke dokter. Dokter akan mencoba mendeteksi penyebabnya, dan mengobati masalah penghambat kehamilan anda tersebut.
Ada beberapa masalah umum yang paling sering menjadi penghambat, atau jawaban mengapa beberapa pasangan sulit mendapatkan kehamilan. Berdasarkan statistik, penyebab susah hamil dikarenakan infertilitas masing-masing pasangan. Infertilitas oleh pihak istri sebesar 45% meliputi masalah pada saluran telur, masalah ovulasi, endometriosis, rahim dan mulut rahim. 40% infertilitas dari pihak suami meliputi masalah pengeluaran sperma, pematangan dan produksi sperma, infeksi bawaan yang menyebabkan penyempitan saluran sperma, faktor imun, maupun faktor asupan gizi. Sedangka 10-15% sisanya belum diketahui dan masih belum jelas.
Di bawah ini beberapa “biang keladi” ketidaksuburan sekaligus penghambat kehamilan yang paling sering ditemukan pada pasangan (suami maupun istri) yang sedang berusaha untuk hamil.
1 Sering Mengalami Stres
Ternyata, gaya hidup mempunyai andil besar dalam menentukan tingkat kesuburan seseorang. Sekitar 15-20% infertilitas disebabkan oleh gaya hidup yang memicu stres. Padahal kondisi psikologi yang penuh gejolak dan tekanan dapat menyebabkan gangguan spermatogenesis, spasme tuba falopi, gangguan ovulasi, dan menurunnya gairah berbubungan suami-istri.
2 Terlalu Kurus
Wanita yang terlalu kurus pada umumnya sering mengalami gangguan pada siklus menstruasi, misalnya saja atlet maraton, penari balet, model, maupun wanita yang mengalami penurunan berat badan drastis secara mendadak. Hal ini dapat dimengerti sebab fungsi lemak antara lain adalah melancarkan metabolisme tubuh seseorang.
3 Kegemukan (obesitas)
Wanita dengan timbunan lemak bisa mengganggu kinerja organ tubuhnya, termasuk organ reproduksi itu sendiri. Tingginya kadar kolesterol akan mengacaukan keseimbangan hormon sehingga berdampak pada terganggunya siklus menstruasi, haid kadang terlambat datang, atau bahkan sama sekali tidak datang dalam beberapa bulan meskipun tidak hamil. Bisa juga sebaliknya, menstruasi secara terus menerus keluar tetapi tidak teratur. Padahal, jika siklus menstruasi tidak teratur akan sulit melakukan perhitungan pematangan sel telur, ovulasi tidak dapat dideteksi dengan tepat, sedangkan melakukan hubungan seksual diluar masa ovulasi sangat kecil peluangnya untuk terjadi pembuahan.
Sementara pria pria yang terlalu gemuk memiliki tumpukan lemak dimana-mana, daerah bagian atas kemaluan (pubis) salah satunya. Penumpukan lemak di daerah ini mengakibatkan penis tampak kecil dan lebih pendek. Sehingga membatasi kontak saat berhubungan seksual. Selain itu, kegemukan juga memperngaruhi kadar hormon testosteron. Sebagaimana diketahui, bahwa hormon testosteron bertanggung jawab dalam perkembangan organ reproduksi, seperti munculnya penanda seks sekunder pria sebelum masa puber, keberlangsungan pembetukan sperma, dan mempertahankan fungsi seksual pria setelah masa puber tersebut.
4 Polusi Lingkungan
Sebagai contoh, polusi udara karena kebiasaan merokok ataupun timbal buangan dari kendaraan bermotor. Mengandung zat polutan yang terbukti dalam menurunkan kualitas sperma pria. Sama halnya dengan ganja, heroin, maupun kokain bisa mengkibatkan terganggunya sekresi hormon prolaktin dan gonadotropin sehingga pelepasan sel telur pada wanita menjadi terhambat.
5 Minuman Beralkohol
Wanita yang menenggak minuman beralkohol akan menekan produksi hormon progesteron dan estrogen, akan tetapi meningkatkan kadar prolaktin sehingga menghambat poses ovulasi. Sedangkan pria yang akrab dengan minumal beralkohol akan mengurangi ukuran testis dan bisa menurunkan volume air mani, mobilitas, morfologi, maupun konsentrasi spematozoa mereka.
6 Obat-Obatan
Sejumlah jenis obat-obatan yang termasuk golongan narkotik ataupun obat-obatan kedokteran seperti jenis antibiotik, obat maag, obat darah tinggi, antikejang, serta obat-obatan yang digunakan untuk terapi kanker, bisa mempengaruhi kualitas sperma dan menurunkan kesuburan wanita.
7 Faktor Usia
Ketika wanita telah memasuki usia 35 tahun, tingkat kesuburan mereka mulai menurun. Di usia 37 tahun, semakin menurun drastis hingga akhirnya memasuki masa menpause di usia 40-45 tahunan. Sel telur wanita pun semakin berkurang setiap kali mereka mengalami menstruasi, dan lama-kelamaan habis ketika telah menopause. Sedangkan pria justru sebaliknya, usia yang semakin bertambah tidak membatasi kesuburan mereka, di mana testis akan senantiasa memproduksi sel-sel spermatozoa sepanjang tidak ada masalah dengan anatominya.
8 Olahraga Terlalu Keras
Wanita yang melakukan olahraga secara berlebihan dapat menhambat mereka mendapatkan kehamilan karena terganggunnya siklus mestruasi. Hal ini disebabkan oleh penurunan level gonadotropin dan peningkatkan produksi kortisol dan edorphin.
Lalu apalagi penyebab ketidaksuburan yang lain? Simak keterangan di post berikutnya
Tidak sedikit pertanyaan-pertanyaan mulai bermunculan , “kenapa sih saya susah hamil?”, “bagaimana cara cepat hamil yang sudah terbukti?”, “Dia kok cepet banget hamilnya, padahal nikahnya baru kemarin?” dan pertanyaan lain yang semisalnya.
Kekhawatiran seperti ini sering muncul di tahun pertama setelah program hamil dilakukan. Penyebabnya harus segera dicari. Jika telah melewati 1 tahun lamanya namun belum juga mendapatkan anak, maka harus segera konsultasi ke dokter. Dokter akan mencoba mendeteksi penyebabnya, dan mengobati masalah penghambat kehamilan anda tersebut.
Ada beberapa masalah umum yang paling sering menjadi penghambat, atau jawaban mengapa beberapa pasangan sulit mendapatkan kehamilan. Berdasarkan statistik, penyebab susah hamil dikarenakan infertilitas masing-masing pasangan. Infertilitas oleh pihak istri sebesar 45% meliputi masalah pada saluran telur, masalah ovulasi, endometriosis, rahim dan mulut rahim. 40% infertilitas dari pihak suami meliputi masalah pengeluaran sperma, pematangan dan produksi sperma, infeksi bawaan yang menyebabkan penyempitan saluran sperma, faktor imun, maupun faktor asupan gizi. Sedangka 10-15% sisanya belum diketahui dan masih belum jelas.
Di bawah ini beberapa “biang keladi” ketidaksuburan sekaligus penghambat kehamilan yang paling sering ditemukan pada pasangan (suami maupun istri) yang sedang berusaha untuk hamil.
1 Sering Mengalami Stres
Ternyata, gaya hidup mempunyai andil besar dalam menentukan tingkat kesuburan seseorang. Sekitar 15-20% infertilitas disebabkan oleh gaya hidup yang memicu stres. Padahal kondisi psikologi yang penuh gejolak dan tekanan dapat menyebabkan gangguan spermatogenesis, spasme tuba falopi, gangguan ovulasi, dan menurunnya gairah berbubungan suami-istri.
2 Terlalu Kurus
Wanita yang terlalu kurus pada umumnya sering mengalami gangguan pada siklus menstruasi, misalnya saja atlet maraton, penari balet, model, maupun wanita yang mengalami penurunan berat badan drastis secara mendadak. Hal ini dapat dimengerti sebab fungsi lemak antara lain adalah melancarkan metabolisme tubuh seseorang.
3 Kegemukan (obesitas)
Wanita dengan timbunan lemak bisa mengganggu kinerja organ tubuhnya, termasuk organ reproduksi itu sendiri. Tingginya kadar kolesterol akan mengacaukan keseimbangan hormon sehingga berdampak pada terganggunya siklus menstruasi, haid kadang terlambat datang, atau bahkan sama sekali tidak datang dalam beberapa bulan meskipun tidak hamil. Bisa juga sebaliknya, menstruasi secara terus menerus keluar tetapi tidak teratur. Padahal, jika siklus menstruasi tidak teratur akan sulit melakukan perhitungan pematangan sel telur, ovulasi tidak dapat dideteksi dengan tepat, sedangkan melakukan hubungan seksual diluar masa ovulasi sangat kecil peluangnya untuk terjadi pembuahan.
Sementara pria pria yang terlalu gemuk memiliki tumpukan lemak dimana-mana, daerah bagian atas kemaluan (pubis) salah satunya. Penumpukan lemak di daerah ini mengakibatkan penis tampak kecil dan lebih pendek. Sehingga membatasi kontak saat berhubungan seksual. Selain itu, kegemukan juga memperngaruhi kadar hormon testosteron. Sebagaimana diketahui, bahwa hormon testosteron bertanggung jawab dalam perkembangan organ reproduksi, seperti munculnya penanda seks sekunder pria sebelum masa puber, keberlangsungan pembetukan sperma, dan mempertahankan fungsi seksual pria setelah masa puber tersebut.
4 Polusi Lingkungan
Sebagai contoh, polusi udara karena kebiasaan merokok ataupun timbal buangan dari kendaraan bermotor. Mengandung zat polutan yang terbukti dalam menurunkan kualitas sperma pria. Sama halnya dengan ganja, heroin, maupun kokain bisa mengkibatkan terganggunya sekresi hormon prolaktin dan gonadotropin sehingga pelepasan sel telur pada wanita menjadi terhambat.
5 Minuman Beralkohol
Wanita yang menenggak minuman beralkohol akan menekan produksi hormon progesteron dan estrogen, akan tetapi meningkatkan kadar prolaktin sehingga menghambat poses ovulasi. Sedangkan pria yang akrab dengan minumal beralkohol akan mengurangi ukuran testis dan bisa menurunkan volume air mani, mobilitas, morfologi, maupun konsentrasi spematozoa mereka.
6 Obat-Obatan
Sejumlah jenis obat-obatan yang termasuk golongan narkotik ataupun obat-obatan kedokteran seperti jenis antibiotik, obat maag, obat darah tinggi, antikejang, serta obat-obatan yang digunakan untuk terapi kanker, bisa mempengaruhi kualitas sperma dan menurunkan kesuburan wanita.
7 Faktor Usia
Ketika wanita telah memasuki usia 35 tahun, tingkat kesuburan mereka mulai menurun. Di usia 37 tahun, semakin menurun drastis hingga akhirnya memasuki masa menpause di usia 40-45 tahunan. Sel telur wanita pun semakin berkurang setiap kali mereka mengalami menstruasi, dan lama-kelamaan habis ketika telah menopause. Sedangkan pria justru sebaliknya, usia yang semakin bertambah tidak membatasi kesuburan mereka, di mana testis akan senantiasa memproduksi sel-sel spermatozoa sepanjang tidak ada masalah dengan anatominya.
8 Olahraga Terlalu Keras
Wanita yang melakukan olahraga secara berlebihan dapat menhambat mereka mendapatkan kehamilan karena terganggunnya siklus mestruasi. Hal ini disebabkan oleh penurunan level gonadotropin dan peningkatkan produksi kortisol dan edorphin.
Lalu apalagi penyebab ketidaksuburan yang lain? Simak keterangan di post berikutnya
Comments
Post a Comment