Ketahui Penyebab Ketidaksuburan Anda (Bag 2)
Berikut kita paparkan lagi faktor penyebab infertilitas pasutri sehingga belum berhasil dalam program kehamilan, jika anda belum sempat membaca postingan yang lalu dapat dibaca disini
9 Terjadi Sumbatan Pada Vagina
Apabila terjadi sumbatan maka proses penyampaian air mani menjadi terhambat. Sumbatan jenis pertama yakni sumbatan psikogen atau sering disebut dispareunia / vaginismus. Sumbatan jenis yang kedua yaitu sumbatan anatimis seperti vaginitis, radang vaginia yang disebabkan oleh candida albicans / trikomonas (kuman yang hidup dalam vagina yang bisa menghambat pergerakan sperma).
10 Kelainan Mulut Rahim
Mulut rahim normal akan mengarah ke depan, sehingga langsung berhadapan dengan dinding belakang vagina. Hal inilah yang memungkinkan sel sperma untuk sampai ke dalam saluran mulut rahim. Jika terjadi penyimpangan dari kondisi normal, seperti posisi rahim yang menghadap ke belakang maka proses pembuahan akan terhambat sehingga sulit untuk memperoleh kehamilan.
11 Kelainan Rahim
Kelainan rahim biasanya disebabkan oleh perlengketan, polip atau mioma, masalah konstraksi rahim, dan peradangan endometrium. Yang semuanya dapat menghambat perjalanan sel sperma. Meskipun kehamilan diperoleh, biasanya kehamilan tersebut berkakhir sebelum waktunya.
12 Kelainan Saluran Telur
Kelainan ini merupakan masalah infertilitas yang paling sering ditemukan. Misalnya tuba membesar secara keseluruhan atau endometriosis, peradangan yang menyebabkan tuba memendek, pembentukan jaringan ikat (fibrosis), dan perlekatan tuba yang mengganggu fungsi fimbria (berbentuk rumbai-rumbai dan terdapat di bagian ujung saluran rahim).
13 Kelainan Ovarium (Indung Telur)
Apabila ovuarium (indung telur) ternganggu, misal adanya kista endometriosis atau tumor dapat menyebabkan ovulasi tidak terjadi. Lalu, bagaimana mungkin bisa hamil jika tidak ada sel telur yang siap untuk dibuahi?
14 Gondongan
Meskipun kemungkinan terjadinya kecil, hanya sekitar 20-30%. Gondongan tidak bisa dianggap sepele karena merupakan penyebab yang memungkinkan kesuburan pria terganggu. Berat atau tidaknya gangguan kesuburan bergantung pada tingkat kerusakan testis sebagai ‘pabrik’ sel sperma. Jika ternyata rusak parah, maka yang bersangkutan bisa mengalami jumlah sperma nihil (asthenozoospermia). Kerusakan seperti ini sifatnya permanen dan tidak bisa diperbaiki dengan cara apapun.
15 Infeksi Vagina
Pada umumnya, infeksi ditandai munculnya keputihan yang harus diberikan perhatian secara serius. Karena jika dibiarkan berlanjut dan tidak dilakukan pengobatan, maka infeksi ini akan semakin meluas ke atas hingga rahim atau ke adneksa yang terdiri dari indung telur, saluran telur, otot penyangga rahim atau ligamen. Pengobatan bisa dengan obat-obatan antibiotik yang tepat. Namun mengobati infeksi ini butuh kesabaran saat melakukan terapi hingga infeksi benar-benar sembuh. Anda juga dapat mencegah infeksi dengan menjaga kebersihan vagina saat buang air. Khususnya jika terpaksa harus buang air di tempat umum yang kebersihannya kurang terjaga, sebisa mungkin begitu menemukan air bersih untuk segera dibilas. Perhatikan juga cara membasuhnya, yaitu dari atas ke bawah. Bukan sebaliknya, dari dubur ke arah vagina, karena hal ini memungkinkan kuman yang bersarang di anus terbawa ke vagina.
16 Endometriosis
Seorang wanita dapat dikatakan terkena endometriosis ketika jaringan endometrium tumbuh bukan di tempat yang seharusnya. Munculnya endometriosis diduga karena rangsangan hormon estrogen yang terlalu berlebihan, sehingga dasar pengobatannya pun dengan pengobatan hormonal, yaitu dengan memberikan hormon anti estrogen selama paling kurang 2 bulan. Dengan demikian, diharapkan perkembangan jaringan endometrium dapat terhambat dan tidak menjalar ke mana-mana. Celakanya, ovarium menjadi tempat yang paling sering ditumbuhi jaringan edometrium ini. Sehingga dapat mengakibatkan perlengketan ke usus, saluran telur, rahim, maupun organ lain disekitarnya. Jika setelah pemberian hormon tidak didapatkan perbaikan, biasanya akan dilakukan tindakan operasi laparoskopi atau laparotomi.
17 Kuratase Berulang
Kuret yang dilakukan berulang kali untuk waktu yang berdekatan, diduga dapat menjadi pemicu munculnya perlengketan pada rahim, apalagi jika kuret tidak benar-benar steril, Endometrium menjadi menutup yang seharusnya berbentuk rongga, dengan demikian yang bersangkutan menjadi susah punya keturunan bahkan mandul.
18 Kelainan Plasenta
Secara normal, plasenta dengan sendirinya akan keluar sekitar 30 menit setelah bayi dilahirkan. Jika lebih dari 30 menit dan tidak keluar, mau tidak mau hari segera dilakukan cara manual untuk mengeluarkannya, meskipun resiko bisa terjadi pendarahan karena jebol-nya pembuluh darah. Jika kondisinya teramat parah, alternatif lain yang dapat ditempuh yaitu dengan pengangkatan rahim untuk meminimalisir pendarahan. Kondisi inilah yang kemudian membuat rahim menjadi carut marut, dan menyebabkan infertiltas.
19 Riwayat Operasi
Karena setiap tindakan operasi selalu menyisakan luka terbuka, khusunya setelah melakukan sesar dan operasi usus buntu. Peluang terjadinya perlengketan sering disebabkan oleh proses sesar yang tidak benar, menyisakan banyak darah, atau mereka yang penyembuhan lukanya kurang bagus seperti lukanya belum kering dalam waktu seminggu setelah operasi. Inilah pentingnya melakukan kontrol kepada dokter yang menangani operasi tersebut.
Sementara melakukan caesar untuk kedua kali atau seterusnya membuat kemungkinan terjadinya perlengketan antara rahim dan dinding perut, usus, dan juga kandung kemih semakin besar.
20 Varikokel
Varikokel adalah varises akibat pelebaran pada katup pembuluh darah balik yang terjadi di kantung testis. Pembuluh darah yang melebar di katup vena ini tentu akan mengganggu fungsi testis sebagai tempat produksi sel sperma, mempengeruhi jumlah maupun kulitas sperma yang diproduksi.
Dengan memahami faktor-faktor diatas diharapkan program kehamilan yang akan dijalani akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Tapi kita selaku manusia juga tidak boleh melepaskan diri dari kuasa Tuhan yang menentukan keberhasilan program hamil kita.
9 Terjadi Sumbatan Pada Vagina
Apabila terjadi sumbatan maka proses penyampaian air mani menjadi terhambat. Sumbatan jenis pertama yakni sumbatan psikogen atau sering disebut dispareunia / vaginismus. Sumbatan jenis yang kedua yaitu sumbatan anatimis seperti vaginitis, radang vaginia yang disebabkan oleh candida albicans / trikomonas (kuman yang hidup dalam vagina yang bisa menghambat pergerakan sperma).
10 Kelainan Mulut Rahim
Mulut rahim normal akan mengarah ke depan, sehingga langsung berhadapan dengan dinding belakang vagina. Hal inilah yang memungkinkan sel sperma untuk sampai ke dalam saluran mulut rahim. Jika terjadi penyimpangan dari kondisi normal, seperti posisi rahim yang menghadap ke belakang maka proses pembuahan akan terhambat sehingga sulit untuk memperoleh kehamilan.
11 Kelainan Rahim
Kelainan rahim biasanya disebabkan oleh perlengketan, polip atau mioma, masalah konstraksi rahim, dan peradangan endometrium. Yang semuanya dapat menghambat perjalanan sel sperma. Meskipun kehamilan diperoleh, biasanya kehamilan tersebut berkakhir sebelum waktunya.
12 Kelainan Saluran Telur
Kelainan ini merupakan masalah infertilitas yang paling sering ditemukan. Misalnya tuba membesar secara keseluruhan atau endometriosis, peradangan yang menyebabkan tuba memendek, pembentukan jaringan ikat (fibrosis), dan perlekatan tuba yang mengganggu fungsi fimbria (berbentuk rumbai-rumbai dan terdapat di bagian ujung saluran rahim).
13 Kelainan Ovarium (Indung Telur)
Apabila ovuarium (indung telur) ternganggu, misal adanya kista endometriosis atau tumor dapat menyebabkan ovulasi tidak terjadi. Lalu, bagaimana mungkin bisa hamil jika tidak ada sel telur yang siap untuk dibuahi?
14 Gondongan
Meskipun kemungkinan terjadinya kecil, hanya sekitar 20-30%. Gondongan tidak bisa dianggap sepele karena merupakan penyebab yang memungkinkan kesuburan pria terganggu. Berat atau tidaknya gangguan kesuburan bergantung pada tingkat kerusakan testis sebagai ‘pabrik’ sel sperma. Jika ternyata rusak parah, maka yang bersangkutan bisa mengalami jumlah sperma nihil (asthenozoospermia). Kerusakan seperti ini sifatnya permanen dan tidak bisa diperbaiki dengan cara apapun.
15 Infeksi Vagina
Pada umumnya, infeksi ditandai munculnya keputihan yang harus diberikan perhatian secara serius. Karena jika dibiarkan berlanjut dan tidak dilakukan pengobatan, maka infeksi ini akan semakin meluas ke atas hingga rahim atau ke adneksa yang terdiri dari indung telur, saluran telur, otot penyangga rahim atau ligamen. Pengobatan bisa dengan obat-obatan antibiotik yang tepat. Namun mengobati infeksi ini butuh kesabaran saat melakukan terapi hingga infeksi benar-benar sembuh. Anda juga dapat mencegah infeksi dengan menjaga kebersihan vagina saat buang air. Khususnya jika terpaksa harus buang air di tempat umum yang kebersihannya kurang terjaga, sebisa mungkin begitu menemukan air bersih untuk segera dibilas. Perhatikan juga cara membasuhnya, yaitu dari atas ke bawah. Bukan sebaliknya, dari dubur ke arah vagina, karena hal ini memungkinkan kuman yang bersarang di anus terbawa ke vagina.
16 Endometriosis
Seorang wanita dapat dikatakan terkena endometriosis ketika jaringan endometrium tumbuh bukan di tempat yang seharusnya. Munculnya endometriosis diduga karena rangsangan hormon estrogen yang terlalu berlebihan, sehingga dasar pengobatannya pun dengan pengobatan hormonal, yaitu dengan memberikan hormon anti estrogen selama paling kurang 2 bulan. Dengan demikian, diharapkan perkembangan jaringan endometrium dapat terhambat dan tidak menjalar ke mana-mana. Celakanya, ovarium menjadi tempat yang paling sering ditumbuhi jaringan edometrium ini. Sehingga dapat mengakibatkan perlengketan ke usus, saluran telur, rahim, maupun organ lain disekitarnya. Jika setelah pemberian hormon tidak didapatkan perbaikan, biasanya akan dilakukan tindakan operasi laparoskopi atau laparotomi.
17 Kuratase Berulang
Kuret yang dilakukan berulang kali untuk waktu yang berdekatan, diduga dapat menjadi pemicu munculnya perlengketan pada rahim, apalagi jika kuret tidak benar-benar steril, Endometrium menjadi menutup yang seharusnya berbentuk rongga, dengan demikian yang bersangkutan menjadi susah punya keturunan bahkan mandul.
18 Kelainan Plasenta
Secara normal, plasenta dengan sendirinya akan keluar sekitar 30 menit setelah bayi dilahirkan. Jika lebih dari 30 menit dan tidak keluar, mau tidak mau hari segera dilakukan cara manual untuk mengeluarkannya, meskipun resiko bisa terjadi pendarahan karena jebol-nya pembuluh darah. Jika kondisinya teramat parah, alternatif lain yang dapat ditempuh yaitu dengan pengangkatan rahim untuk meminimalisir pendarahan. Kondisi inilah yang kemudian membuat rahim menjadi carut marut, dan menyebabkan infertiltas.
19 Riwayat Operasi
Karena setiap tindakan operasi selalu menyisakan luka terbuka, khusunya setelah melakukan sesar dan operasi usus buntu. Peluang terjadinya perlengketan sering disebabkan oleh proses sesar yang tidak benar, menyisakan banyak darah, atau mereka yang penyembuhan lukanya kurang bagus seperti lukanya belum kering dalam waktu seminggu setelah operasi. Inilah pentingnya melakukan kontrol kepada dokter yang menangani operasi tersebut.
Sementara melakukan caesar untuk kedua kali atau seterusnya membuat kemungkinan terjadinya perlengketan antara rahim dan dinding perut, usus, dan juga kandung kemih semakin besar.
20 Varikokel
Varikokel adalah varises akibat pelebaran pada katup pembuluh darah balik yang terjadi di kantung testis. Pembuluh darah yang melebar di katup vena ini tentu akan mengganggu fungsi testis sebagai tempat produksi sel sperma, mempengeruhi jumlah maupun kulitas sperma yang diproduksi.
Dengan memahami faktor-faktor diatas diharapkan program kehamilan yang akan dijalani akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Tapi kita selaku manusia juga tidak boleh melepaskan diri dari kuasa Tuhan yang menentukan keberhasilan program hamil kita.
Comments
Post a Comment